Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Melihat proses pembakaran (combustion) atau terbentuknya api dari lilin

Gambar
LILIN yang terbakar dan menyala adalah contoh termudah untuk melihat proses terjadinya api dan transfer panas. Lilin secara simpel mendemonstrasikan proses dan fenomena fisik dari transfer panas. Meskipun api lilin terlihat simpel, tetapi kenyataanya terdapat rangkaian dari reaksi kompleks dengan semua komponen yang berbeda ketika lilin bereaksi dengan udara dan panas. Pada saat lilin dipicu untuk terbakar dengan cara diberikan sumber panas dari luar, maka terbentuk suatu kolam dari lilin yang meleleh yang terbentuk di dasar sumbu lilin. Kolam ini harus terbentuk, termasuk panjang sumbu yang cukup agar lilin bisa terbakar. Cairan lilin ini kemudian mengalir naik ke bagian atas sumbu akibat dari fenomena kapilaritas. Cairan lilin yang naik ini mulai menguap akibat adanya sumber panas dari luar dan membentuk gas dan kemudian proses terbentuknya api dimulai. Ketika sumber panas dari luar dihilangkan, lilin masih tetap bisa mempertahankan proses pembakarannya akibat dari panas yang tertran

Sumber panas yang menyebabkan terjadinya resiko kebakaran - 1

Gambar
Untuk memproteksi area, bangunan atau fasilitas terhadap potensi bahaya kebakaran ataupun ledakan, kita harus memahami konsep bagaimana proses terjadinya api atau kebakaran tersebut terjadi. Sebagian penjelasan konsep tersebut sudah saya tulis di postingan sebelumnya ( api , bahan bakar , oksidator ). Komponen pembentuk proses terjadinya api selanjutnya yang kita bahas adalah sumber panas atau biasa kita sebut menjadi sumber penyalaan ( ignition source ) Untuk melengkapi segi empat api, energi panas dibutuhkan untuk memulai dan mempertahankan reaksi kimia antara bahan bakar dan oksidator. Jumlah energi panas yang dibutuhkan bervariasi tergantung dari jenis bahan bakar tersebut (lihat postingan bahan bakar ).    Ketika kita mengetahui sumber dan apa saja bentuk dari sumber panas tersebut, maka kita akan bisa mengelola, mencegah dan memitigasi resiko kebakaran, sebagai contohnya, kita dapat mengambil tindakan untuk mengisolasi atau memisahkan sumber panas yang sudah menjadi bagian dari s

Apa yang dimaksud dengan Oksidator? bagaimana hubungannya dengan proses api maupun pembakaran

Gambar
Oksigen merupakan pembentuk proses terjadinya api yang secara natural selalu tersedia di sekitar kita sehingga menjadikan salah satu elemen segitiga api yang tersulit untuk dikendalikan dalam hal pencegahan kebakaran. Oksigen secara umum sudah dalam bentuk gas. Udara di sekitar kita merupakan campuran dari beberapa komponen yang terdiri dari 21% oksigen, 78% nitrogen dan sisanya terdiri dari komponen gas lainnya. Karena udara merupakan campuran dan bukan senyawa, maka keberaadan oksigen selalu tersedia di udara.    Hampir sebagian kebakaran yang terjadi berada dalam level 21% oksigen.  Setiap bahan bakar membutuhkan jumlah oksigen yang berbeda. Bahan bakar padat bisa membutuhkan 4 s/d 5% untuk surface smoldering  dan sekitar 2% untuk deep-seated smoldering.  Acetylene hanya memerlukan kurang dari 4% dan bahan bakar hydrocarbon membutuhkan lebih dari 15 % oksigen untuk terbakar. Sumber Oksigen ternyata bukan hanya dari udara saja, tetapi oksigen juga dapat tersedia secara kimia yang bi

Apa sih yang dimaksud dengan bahan bakar dan apa peranannya terhadap kebakaran (api)?

Gambar
Setelah kita mengetahui apa itu api , maka sekarang kita coba lihat salah satu elemen pembentuk api yaitu bahan bakar. Bahan bakar merupakan faktor penting dalam pengelolaan manajemen resiko kebakaran. Sebagai contoh, besar kecilnya suatu kebakaran dapat dilihat dari kemampuan bahan bakar tersebut menghasilkan panas pada saat terbakar ( Heat Release Rate) . Tingkat resiko suatu area juga dilihat dari mudah atau tidaknya bahan bakar tersebut untuk terbakar dan juga jumlah bahan bakar di area tersebut. Penyimpanan bahan bakar cair mudah terbakar dalam jumlah besar biasanya akan langsung diberi label resiko tinggi ( High Risk ) karena kemudahannya untuk menyala dan dampak yang akan timbul jika cairan tersebut terbakar Bahan bakar dapat berupa bahan bakar padat, cair dan gas dimana setiap bahan bakar tersebut mempunyai parameter-parameter dan proses tersendiri untuk mendukung proses terjadinya api atau pembakaran, termasuk efek yang dihasilkan juga berbeda. Contoh parameter tersebut dapat

Mengenal dan memahami proses terbentuk dan terjadinya Api

Gambar
Kecil menjadi teman, Besar menjadi lawan, itulah kira kira analogi API . Api bisa mendatangkan keuntungan jika terkendali dan bisa juga mendatangkan kerugian ketika api itu tidak terkendali. Mengutip peribahasa "Tak kenal maka tak sayang", maka sebaiknya kita mulai berkenalan dengan api dan prosesnya agar kita paham apa itu api. Mengerti dan mengenal tipe api dan karakteristiknya merupakan hal yang fundamental dalam pengelolaan resiko kebakaran. Api adalah hasil dari proses kebakaran maupun pembakaran. Lalu apa bedanya ya antara kebakaran dan pembakaran???.. terdapat perbedaan pengertian antara arti fire (kebakaran) dan combustion (pembakaran), meski proses nya sama, tetapi pembakaran merupakan proses yang terkendali dengan kenaikan suhu secara bertahap. Berbeda dengan kebakaran, kebakaran adalah api yang tidak terkendali atau yang kehadirannya tidak diharapkan dan bisa menciptakan dampak  catastrophic  (contohnya menyebabkan kematian).  Api merupakan reaksi kimia berkelanju