Sumber panas yang menyebabkan terjadinya resiko kebakaran - 1
Untuk memproteksi area, bangunan atau fasilitas terhadap potensi bahaya kebakaran ataupun ledakan, kita harus memahami konsep bagaimana proses terjadinya api atau kebakaran tersebut terjadi. Sebagian penjelasan konsep tersebut sudah saya tulis di postingan sebelumnya (api, bahan bakar, oksidator). Komponen pembentuk proses terjadinya api selanjutnya yang kita bahas adalah sumber panas atau biasa kita sebut menjadi sumber penyalaan (ignition source)
Untuk melengkapi segi empat api, energi panas dibutuhkan untuk memulai dan mempertahankan reaksi kimia antara bahan bakar dan oksidator. Jumlah energi panas yang dibutuhkan bervariasi tergantung dari jenis bahan bakar tersebut (lihat postingan bahan bakar).
Ketika kita mengetahui sumber dan apa saja bentuk dari sumber panas tersebut, maka kita akan bisa mengelola, mencegah dan memitigasi resiko kebakaran, sebagai contohnya, kita dapat mengambil tindakan untuk mengisolasi atau memisahkan sumber panas yang sudah menjadi bagian dari suatu operasi agar tidak berinteraksi dengan bahan bakar yang berada di sekitar lokasi operasi tersebut.
Untuk mempermudah memahami sumber panas yang banyak sekali tipe dan bervariasi, maka kita kelompokkan menjadi tiga kategori besar agar lebih mudah dipahami, yaitu:
- Sumber panas yang sudah menjadi bagian atau sifat dari suatu proses ataupun peralatan
- Sumber panas yang disebabkan oleh kegagalan peralatan, desain yang tidak benar ataupun disebabkan oleh kurangnya proteksi yang dibutuhkan
- Sumber panas yang dihasilkan oleh kegiatan manusia atau terpapar panas dari area sekitarnya
10 Besar Sumber Panas
Penyebab Kebakaran dan Ledakan
Sumber panas yang sudah menjadi bagian atau sifat dari suatu proses ataupun peralatan
Banyak suatu proses atau peralatan yang dalam operasi normalnya menghasilkan api terbuka, mempunyai permukaan panas ataupun menghasilkan percikan bunga api. Meskipun sumber panas ini sudah menjadi bagian dari proses tersebut ataupun bagian dari pengoperasian peralatan tersebut dan pada umumnya tidak bisa dieliminasi sumber bahaya panasnya (karena jika dieliminasi berarti menghentikan proses atau menghentikan operasional peralatan), tetapi ada banyak cara untuk mengelola resiko kebakaran tersebut, salah satunya yang termasuk paling penting adalah mengisolasi sumber panas dari bahan bakar di sekitarnya sehingga tidak terjadi proses terbentuknya api
- Listrik atau lebih spesifik lagi adalah percikan bunga api yang tercipta ketika kita mengaktifkan maupun menonaktifkan saklar listrik, terutama ketika terdapat arus yang besar mengalir diantara kontak saklar tersebut. Ketika terdapat bahan bakar di area atau dekat dengan saklar tersebut, maka saklar listrik tersebut menjadi sumber panas yang akan memanaskan atau memberi energi panas ke bahan bakar di sekitarnya yang kemudian bisa memicu kebakaran.
Ilustrasi saklar listrik - Listrik atau lebih spesifik lagi adalah listrik statis. Listrik statis dihasilkan dari beberapa mekanisme yang berbeda, termasuk gesekan dari terhubung dan terputusnya kontak antara permukaan padat. Contoh umum suatu proses yang bisa menghasilkan listrik statis melalui gesekan yaitu gesekan antara conveyor terhadap roller, material bubuk yang mengalir ke bin atau silo. Proses pengisian bahan bakar ke mobil dapat juga menghasilkan listrik statis dimana listrik statis diduga muncul akibat pergesekan bahan bakar cair dengan media penghantar ataupun akibat dari orang yang mengisi langsung bahan bakar tersebut.
- Permukaan Panas / Panas Radiasi dapat dihasilkan dari peralatan yang secara normal operasinya menghasilkan panas seperti alat pemanas listrik, kompor listrik, setrika, oven, mesin kendaraan, lampu dan dryer. Kebakaran dapat terjadi ketika peralatan tersebut diletakkan dekat dengan bahan bakar. Beberapa contoh skenario kebakaran: Setrika yang ditinggal menyala, memanaskan bahan bakar yang kontak langsung dengan permukaan panas strika dan memicu kebakaran; Lampu berdaya tinggi yang panas memicu api pada bahan bakar yang diletakkan dekat dengan lampu tersebu; Di peralatan berat biasanya terjadi kebakaran akibat adanya kebocoran oli hidrolik yang menyentuh bagian panas pembuangan (exhaust)
- Api Terbuka (Open Flame) dapat ditemukan di perumahan seperti penggunaan lilin, peralatan memasak (berbahan bakar gas). Di area industrial, api terbuka umumnya dapat ditemukan di peralatan pemanas atau burner seperti boiler, furnace dll. Contoh skenario kebakarannya : Penggunaan lilin saat mati lampu yang dapat memicu kebakaran ketika lilin tersebut diletakkan di atas atau didekat dengan material yang mudah terbakar. Api burner dapat memicu kebakaran ketika bahan bakar cair yang bocor dari pipa distribusi masuk ke area burner.
- Zat cair panas dapat berupa kaca atau metal yang telah dipanaskan di dalam furnace, meleleh dan berubaha menjadi cair. Jika zat cair panas ini dibiarkan bertemu dengan bahan bakar dapat menyebabkan kebakaran dan kerusakan fisik yang besar terutama jika kerusakan mengenai peralatan kritikal yang membutuhkan waktu lama untuk diperbaiki. Zat cair panas ini paling dilarang jika disiram langsung dengan air karena bisa menyebabkan ledakan, oleh karena itu biasanya taktik pemadamannya hanya berusaha memadamkan bahan bakar yang terbakar akibat terkena tumpahan atau cipratan dari zat cair panas ini.
- Sumber panas yang disebabkan oleh kegagalan peralatan, desain yang tidak benar ataupun disebabkan oleh kurangnya proteksi yang dibutuhkan
- Sumber panas yang dihasilkan oleh kegiatan manusia atau terpapar panas dari area sekitarnya
Referensi:
- DeHaan, John D. 2007. Kirks's Fire Investigation sixth edition. Pearson Prentice Hall
- Schroll, R. Craig. 2002. Industrial Fire Protection Handbook second edition. CRC Press
- Cote P.E., Arthur. 2003. Fire Protection Handbook Nineteenth Edition Volume I & II. NFPA
- Lees, Frank. 2012. Lees' Loss Prevention in the Process Industries: Hazard Identification, Assessment and Control (3 Volumes), 4th Edition. Butterworth-Heinemann
- FM Global.2015. Ignitioin Sources : Recognizing the Causes of Fire - P8610
- FM Global Data Sheet, Cause and Effect of Fire and Explosion 7-0. April 2013
Komentar
Posting Komentar