Sumber panas yang menyebabkan terjadinya resiko kebakaran - 2


Melanjutkan postingan Sumber Panas Api -1, di postingan ini kita akan membahas dua sumber panas lainnya yang akan memulai proses terjadinya api
  • Sumber panas yang disebabkan oleh kegagalan peralatan, desain yang tidak tepat ataupun disebabkan oleh kurangnya proteksi yang dibutuhkan 
  • Sumber panas yang dihasilkan oleh kegiatan manusia atau terpapar panas dari area sekitarnya.
Sumber panas yang disebabkan oleh kegagalan peralatan, desain yang tidak benar ataupun disebabkan oleh kurangnya proteksi yang dibutuhkan
Peralatan yang menggunakan listrik atau peralatan yang mempunyai bagian yang bergerak dapat menciptakan sumber panas atau sumber penyalaan jika tidak dirawat, didesain dan tidak dipasang proteksi yang diharuskan.

Sebagai contoh, koneksi kabel listrik yang longgar dapat menimbulkan panas dan percikan api di area koneksi tersebut. Kabel yang tidak sesuai dengan kapasitas daya dapat menyebabkan kabel menjadi panas dan merusak isolasi kabel. 

Contoh lainnya adalah pada bagian yang selalu bergerak dari suatu peralatan, dimana bisa menjadi panas atau menghasilkan percikan bunga api jika bagian yang selalu bergerak tersebut tidak terlubrikasi dengan benar.

Untuk memastikan keselamatan terhadap resiko kebakaran di area atau fasilitas anda dari sumber panas di kategori ini, maka kita harus memastikan desain, perawatan dan instalasi sesuai dengan standar yang ada ataupun petunjuk buku manual dari peralatan tersebut. Berikut beberapa sumber panas yang termasuk dalam kategori di atas:   
  • Kabel Listrik. Instalasi kabel listrik yang tidak tepat atau lokasi instalasi kabel yang buruk dapat menyebabkan koneksi kabel menjadi longgar atau rusak sehingga berpotensi munculnya bunga api di koneksi kabel tersebut. Penggunaan jenis kabel atau ukuran kabel yang tidak sesuai dapat menyebabkan kabel menjadi panas sehingga dapat merusak isolasi kabel. Rusaknya isolasi kabel dapat menciptakan jalur konduktor sehingga menyebabkan hubung singkat yang kemudian muncul percikan bunga api. Kerusakan kabel listrik juga dapat disebabkan oleh perawatan yang buruk sehingga bisa memungkinkan panas, kelembaban atau benturan fisik dari luar dapat merusak isolasi kabel  
  • Peralatan Listrik. Hubung singkat, percikan bunga api maupun panas yang berlebih dapat terjadi di peralatan listrik. Hal yang umum menjadi penyebab adalah akibat perawatan yang tidak sesuai standar atau tidak adanya aktivitas perawatan sehingga menyebabkan peralatan tersebut mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi
Panel Belakang TV LCD yang terbakar

  • Gesekan (friction) merupakan akibat dari kegagalan lubrikasi pada peralatan yang bergerak, baik bergerak berputar maupun bergeser. Lubrikasi yang benar dan sesuai tidak hanya meminimalkan timbulnya gesekan tetapi juga mendinginkan di area titik kontak gesekan. Masalah yang timbul di lubrikasi biasanya terjadi kebocoran pada sistem lubrikasi sehingga seiring dengan waktu lubrikasi tersebut menjadi berkurang sehingga gesekan pun terjadi. Ketika kebocoran maupun hilangnya lubrikasi ini tidak digantikan, maka gerakan antar permukaan akan menghasilkan panas yang cukup atau percikan api untuk memulai proses terbentuknya api yang memicu kebakaran pada bahan bakar yang ada di area gesekan tersebut, terutama bahan bakar yang berasal dari sisa lubrikasi yang masih menempel di area tersebut. Gesekan ini juga berpotensi menyebabkan ledakan jika di area tersebut terdapat debu mudah terbakar (contoh debu halus batubara).
Sumber panas yang dihasilkan oleh kegiatan manusia atau terpapar panas dari area sekitarnya
Selain sumber panas yang berasal bagian normal dari suatu proses atau yang dihasilkan oleh kegagalan peralatan, ada sumber panas lain yang dihasilkan oleh kegiatan manusia baik itu pekerja maupun kontraktor dan sumber panas dari luar akibat penyebaran api dari luar bangunan. Secara umum, sumber panas ini tidak akan ada sampai sesuatu yang salah terjadi atau seseorang melakukan sesuatu deviasi atau penyimpangan yang menyebabkan fasilitas anda dalam bahaya kebakaran.

Sebagai contoh, seorang pekerja melakukan pekerjaan pengelasan dan pemotongan untuk memperbaiki peralatan. Pekerjaan pengelasan ini melibatkan api terbuka dan menghasilkan percikan api. Jika pekerja tersebut ceroboh atau tidak mengikuti prosedur pekerjaan, maka pekerja tersebut bisa menciptakan potensi sumber panas yang sebelumnya tidak ada di area tersebut. Contoh lainnya, seorang pekerja membuang puntung rokok di sembarang tempat yang lokasinya bisa tidak diketahui sampai puntung rokok tersebut mulai megakibatkan kebakaran. Berikut beberapa sumber panas yang masuk kategori ini:
  • Pekerjaan penghasil panas atau yang lebih dikenal sebagai Hot Work. Hot Work bisa didefinisikan sebagai kegiatan atau aktivitas permanen maupun sementara yang melibatkan api terbuka, menghasilkan panas atau menghasilkan bunga api. Contoh contoh aktivitas yang termasuk dalam Hot work adalah pengelasan, penggunaan api terbuka, grinding, soldering, torch dll. Jika mengacu pada data dari klien FM Global, bahwa sepanjang lima tahun kebelakang, 1 dari 15 kasus kebakaran terkait dengan Hot Work dengan nilai kerugian untuk setiap kebakaran rata rata sebesar US$ 3.9 juta (kalau di konversi nilai rupiah agustus 2017, maka nilainya setara dengan Rp 52 M wooow)
  • Sabotase bisa datang kapan saja dan dimana saja dengan target area yang diproteksi dengan ketat dan area yang tidak di proteksi. Mengambil referensi dari NCAVC (The National Center for the ANalysis of Violent Crime), mereka mengidentifikasi 6 motif utama dari pelaku sabotase dan motif itu adalah Keuntungan, Pencari tantangan, Vandalisme, Balas Dendam, Penyembuyian bukti kejahatan dan ekstrimisme.
  • Terpapar Panas dari Luar. Jika terjadi kebakaran di area luar seperti adanya pembakaran sampah, kebakaran hutan ataupun kebakaran dari gedung terdekat bisa menyebabkan suatu bangunan terbakar akibat paparan panasnya (hanya pada kondisi tertentu).
  • Rokok yang tidak dibuang pada tempatnya dapat menyebabkan kebakaran dan biasanya puntung rokok ini tidak terdeteksi hingga kebakaran muncul. Rokok bisa menyebabkan kerusakan yang masif jika terjadi di tempat penyimpanan bahan bakar cair maupun di lokasi atmosfir gas mudah terbakar. Hal yang umum dilakukan untuk mencegah rokok menjadi penyebab kebakaran adalah membuat suatu peraturan yang mengelola area merokok sehingga bisa mencegah rokok dibuang di tempat yang berbahaya.
  • Petir. Selalu ada potensi petir menjadi sumber panas untuk memulai kebakaran terutama untuk area penyimpanan bahan bakar yang mempunyai suhu flash point rendah. Sambaran petir di bangunan dapat menyebabkan lonjakan listrik dan kerusakan lokal pada kabel listrik 
Secara umum jika kita simpulkan dari kedua postingan mengenai sumber panas, maka proses terjadinya api atau kebakaran membutuhkan sumber panas untuk memulai reaksi kimia. Oleh karena itu sangat penting untuk melakukan inspeksi untuk mengidentifikasi sumber panas di area dimana kita bekerja maupun di area tempat tinggal kita. Setelah teridentifikasi, maka langkah selanjutnya mengidentifikasi bahan bakar yang ada maupun yang akan ada di area tersebut.

Setelah kita melakukan identifikasi kedua hal tersebut, maka kita bisa melakukan pengkajian apakah harus dilakukan pemindahan lokasi bahan bakar atau pemisahan sumber panas.

Housekeeping sangat penting dilakukan untuk memastikan lokasi tetap teratur dan aman. Buruk dalam housekeeping dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kebakaran. 

Referensi:
  • DeHaan, John D. 2007. Kirks's Fire Investigation sixth edition. Pearson Prentice Hall
  • Schroll, R. Craig. 2002. Industrial Fire Protection Handbook second edition. CRC Press
  • Cote P.E., Arthur. 2003. Fire Protection Handbook Nineteenth Edition Volume I & II. NFPA
  • Lees, Frank. 2012. Lees' Loss Prevention in the Process Industries: Hazard Identification, Assessment and Control (3 Volumes), 4th Edition. Butterworth-Heinemann
  • FM Global.2015. Ignitioin Sources : Recognizing the Causes of Fire - P8610
  • FM Global Data Sheet, Cause and Effect of Fire and Explosion 7-0. April 2013

    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Transfer panas secara konveksi dan perannya terhadap kebakaran

    Konsep dalam mengendalikan bahaya kebakaran

    Melihat proses pembakaran (combustion) atau terbentuknya api dari lilin